Selasa, 04 Juni 2013

SERING DIDEPAN KOMPUTER ,WASPADAI MATA ANDA

BAHAYA RADIASI KOMPUTER :
Seperti yang dilansir oleh Kliping Online, monitor komputer menghasilkan beberapa
radiasi yang kesemuanya tidak dapat diderai oleh panca indera kita, Adapun gelombang
gelombang dan radiasi yang dihasilkan oleh monitor adalah sinar X, sinar ultraviolet, dan gelombang mikro.
Apakah Anda tahu bahwa radiasi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan komputer, ternyata menganggu kesehatan? Dalam suatu studi yang dilakukan American Optometric Association (AOA) mendapati bahwa radiasi komputer dapat menyebabkan kelehan mata . Di mana yang menjadi keluhan utama responden adalah masalah kelelahan mata, pandangan mata kabur dan kering, selain itu muncul masalah visual lainnya dimana soal gangguan sakit kepala, sakit leher atau bahu.Maka tak jarang orang yang setiap harinya bekerja didepan komputer mengalami kelelahan mata dan lebih parahnya lagi matanya menjadi minus ataupun plus yang secara normal belum saatnya memakai kacamata plus hal tersebut di akibatkan karena setiap harinya matanya bekerja terlalu berat dan terkena efek radiasi komputer ,
Apa yang harus dilakukan untuk mata kita, berikutn ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk
menghindarinya.atau setidaknya mengurangi radiasi komputer:
1. Gunakan pelindung layar komputer (filter) untuk mengurangi radiasi yang ditimbulkan komputer.
2. Pilihlah komputer yang memiliki radiasi rendah, seperti layar LCD (liquid crystal
display).
3. Jaga jarak pandangan mata dengan monitor, jarak idealnya antara mata dan monitor komputer adalah 45 cm.
4. Sesuaikan posisi layar komputer dengan mata, jangan tinggi, atau rendah, karena bisa
menyebabkan sakit leher. Apabila posisi monitor tinggi, dari pandangan mata, maka akan
menganggu pasokan udara yang disuplai ke otak. Jadi aturlah posisi monitor diposisikan
sejajar pandangan mata. Posisi yang bagus menatap monitor adalah 20 hingga 26 inci
5. Sesuaikan pencahayaan monitor dengan intensitas kenyamanan mata. Brightness terang
atau buram tidak baik bagi kesehatan mata. Pencahayaan yang terlalu terang akan membuat mata menjadi silau, sedangkan apabila terlalu buram membuat mata berkerja lebih keras untuk melihat dan dapat membuat lelah, untuk itu sesuaikan semua hingga mata terasa nyaman, jangan lupa menyesuaikan resolusi dengan karakter di monitor sehingga dokumen-dokumen mudah dibaca.
6.Gunakan kacamata anti radiasi ,lensa kacamata yang mempunyai efek mengurangi masuknya radiasi komputer.
Istirahatkan Mata Sejenak
JANGAN terus menatap layar komputer. Sediakan waktu beberapa menit untuk mengendorkan dan mengistirahatkan mata Anda. Segarkan mata Anda dengan cara memandang ke ruangan lain atau memandang indahnya langit biru atau tanaman hijau.
Seringlah mengedipkan mata demi menghindari mata menjadi kering. Jarang mengedipkan mata menjadi kering, karena itu sering-seringlah mengedipkan mata, dengan berkedip mata akan mengeluarkan air mata yang akan menyebar keseluruh permukaan kornea untuk menjaga mata tetap lembab dan jernih.

Selasa, 14 Mei 2013

LENZA POLARIZED,apa itu lensa polarized dan cara kerjanya

apa itu lensa polarized dan cara kerjanya


Jika anda sedang berjalan-jalan ke tepi sebuah danau atau tepi pantai menjelang matahari akan terbenam disore hari..... Pandanglah ke arah perairan dengan riak ombak berwarna merah keemasan di sana. Mungkin bagi sebagian orang , pantulan dari cahaya matahari di atas ombak perairan itu akan menambah keindahan panorama di tempat itu. Lalu bagaimana dengan para pelayar dan penggemar olahraga pantai lainnya? Yah! Tentulah pantulan itu akan sangat mengganggu penglihatan dalam melakukan aktivitasnya itu. Bagi mereka, pantulan pada permukaan air itu sangat menyilaukan serta mengaburkan ketajaman pandangannya untuk melihat objek yang ada di depannya.
Begitu juga dengan Benda-benda mengkilat disekitar kita, apabila terkena sinar matahari akan memantulkan kembali dengan berbagai sudut pantul. Ada yang miring, horisontal dan vertikal. Pantulan sinar yang miring dan vertikal inilah yang menyebabkan silau pada mata kita.
.Polarized-lens itulah nama sebuah lensa yang diberi lapisan filter untuk menyaring berkas cahaya tertentu yang melalui lensa tsb. Lensa dengan filter ini memiliki suatu keunggulan utama, yaitu dapat menahan efek pantulan cahaya menyilaukan yang datang dari permukaan bidang datar (horizontal) seperti halnya pada permukaan laut, salju, kaca mobil, awan, jalanan dll. Dengan lensa ini pandangan mata menjadi lebih teduh namun tetap kontras dalam membedakan warna-warni pada nuansa pandangnya.
lebih sederhananya cara kerja lensa polarized begini :
Kacamata dengan lensa polarized, didalam lensanya telah ditanami film polarisator yang berfungsi untuk menyaring pantulan-pantulan sinar miring dan vertikal. Dengan demikian, sinar yang masuk pada mata kita hanya sinar dengan arah horisontal saja, artinya sinar-sinar yang menyebabkan silau sudah sangat berkurang.
efek polarisasi
cahaya pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika Etienne Louis Malus, pada tahun 1808. Seperti kita ketahaui, bila suatu cahaya yang merambat secara transversal direfleksikan pada suatu bidang datar, maka gelombang pantulan cahaya itu akan dirambatkan satu arah yang tegak lurus terhadap bidang rambatnya. Berkas cahaya matahari yang datang dari arah sudut tertentu pada permukaan kaca atau permukaan air, ia akan di'refleksi'kan dan di'polarisasi'kan pula oleh permukaan bidang2 datar tersebut. Sinar pantulan yang telah terpolarisasi itu bersama sinar dari lingkungan sekitarnya, akan dirambatkan menuju mata kita yang bila digambarkan ia memiliki dua komponen gelombang. Yang pertama adalah komponen gelombang yang 'vertikal', dan kedua adalah komponen gelombang 'horizontal' (yang berasal dari hasil polarisasi cahaya pada pantulan permukaan bidang datar tersebut). Komponen cahaya dari gelombang yang horizontal inilah akan diblokir oleh 'lensa polarized' dengan arah 'polaris' yang vertikal. Bila kita sadari dalam realitasnya di alam, maka kita akan melihat begitu banyak cahaya yang dipantulkan dari bidang yang horizontal. Contohnya saja seperti apa yang telah disebutkan diatas ; lautan, salju, jalanan, kaca mobil, dan lain sebagainya. Maka secara khusus lensa ini dibuat berdasarkan kebutuhan itu. Hal ini sangat berguna bagi banyak orang yang melakukan aktivitasnya di tempat2 yang banyak terdapat berkas2 pantulan dari cahaya matahari. Sebagai salah-satu contohnya, yaitu bagi para pengendara mobil. Dimana, silau yang di timbulkan oleh pantulan serta pembiasan dari kaca mobil di depannya tentulah sangat mengganggu pandangan mata pengemudinya. Dengan lensa polarized ini, nuansa pada pandangan mata akan menjadi sangat teduh dan nyaman, namun tetap kontras......
Lensa Polarized ini cocok untuk driver, riders, skiers, bikers, golfers, joggers, dan segala aktivitas outdoor lainnya.
cara yang paling mudah untuk mengetes keaslian lensa polaroid adalah dengan 2 cara sebagai berikut:
1. Dengan cara menyilangkan 2 buah lensa polaroid, hasilnya akan terlihat sangat gelap (karena filter polarisatornya jadi bersilangan sehingga cahaya susah masuk), tetapi kalau disejajarkan kembali (tidak disilangkan ) maka akan kembali seperti semula.
2. Jika tidak punya 2 buah lensa polaroid, maka langsung saja dengan memakai lensa polaroid (dengan kacamata tentunya..) dijalan raya ketika siang bolong, silahkan lihat kaca-kaca mobil yang berlawanan, dengan kacamata polaraoid, akan bisa membedakan kaca mobil yang berkualitas dan tidak karena silaunya sudah dihilangkan oleh filter polarisator. Kaca mobil yang kurang bagus akan nampak garis-garis vertikal sedangkan yang bagus akan terlihat bening.

Senin, 13 Mei 2013

PERIKSA MATA KOMPUTER DAN MANUAL AKURAT MANA

Beberapa tahun silam, suatu produk barang atau jasa yang prosesnya diembel - embeli “dengan komputer”, oleh sebagian (sangat) besar masyarakat kita akan dipandang sangat canggih dan akurat. Begitu juga ketika embel - embel itu merasuki ranah refraksi optisi (gampangnya: per-optik-an),
autorefraktometer
autorefraktometer aka “komputer”

Namun yang terjadi kemudian adalah seperti ironi, mungkin bisa dibilang lucu. Setelah banyak pemakai kacamata (yang dibuat berdasarkan hasil periksa mata dengan komputer itu) mengeluh kacamatanya tidak nyaman dipakai, maka kemudian banyak praktisi peroptikan yang menjadi tidak percaya dengan kinerja komputer tersebut. Mereka pun mengulangi proses pemeriksaan yang sudah dilakukan dengan komputer tersebut dengan menggunakan trial set (secara manual). Ketika hal itu ditanyakan oleh pasiennya, banyak pula dari mereka yang berkilah secara asal, yang tidak menunjukkan bahwa mereka paham dengan ilmu pemeriksaan refraksi mata: “Komputer itu terlalu peka, sehingga ukuran kacamata yang dihasilkannya menjadi terlalu tinggi dan berat ketika dipakai” ataupun alasan lainnya. Bagaimanakah yang terjadi sebenarnya?
Auto refraktometer, yang sering disebut (secara awam) dengan komputer itu, sebenarnya adalah salah satu instrumen untuk pemeriksaan refraksi secara obyektif, dan digunakan pada saat tahap pemeriksaan secara monokuler (satu mata). Monokuler? Bukankah kedua mata pasien terbuka pada saat diperiksa dengan autorefraktometer? Betul.. tapi, kalau diperhatikan, autorefraktometer tidak memeriksa kedua mata secara bersamaan, melainkan bergantian antara mata kanan dan mata kiri. Sedangkan prosedur pemeriksaan refraksi secara lengkap adalah dengan melaksanakan tahap pemeriksaan secara monokuler, dan dilanjutkan tahap pemeriksaan secara binokuler (kedua mata terbuka).
Pemeriksaan secara binokuler ini bisa dilakukan dengan trial set atau dengan porophtor (refraktometer, bukan yang auto). Pada tahap ini, ada 4 macam pengujian yang harus dilakukan, yaitu:
  1. Uji keseimbangan penglihatan.
    Antara mata kanan dan kiri sedapat mungkin mempunyai kemampuan yang sama.
  2. Uji akomodasi konvergensi.
    Ukuran lensa hasil pemeriksaan refraksi tidak boleh menyisakan akomodasi konvergensi.
  3. Uji distorsi.
    Ukuran lensa hasil pemeriksaan refraksi sedapat mungkin tidak menimbulkan distorsi penglihatan yang mengganggu kenyamanan penglihatan.
  4. Uji baca dekat.
    Ukuran lensa hasil pemeriksaan refraksi juga harus memberikan penglihatan jarak dekat (jarak untuk membaca dekat minimal 30cm dan maximal 40 cm) yang baik.
Jadi, ukuran yang dihasilkan oleh periksa mata dengan komputer (autorefraktometer) sebenarnya tidak valid jika langsung diaplikasikan untuk ukuran lensa kacamata atau lensa kontak. Karena itu baru sebagian dari keseluruhan tahap pemeriksaan refraksi. Jika tahap pemeriksaan selanjutnya tidak dilaksanakan, hasilnya adalah keluhan tidak nyaman, pusing, berat dan sebagainya akan dikomplainkan oleh pasien.
Autorefraktometer adalah alat yang canggih, yang dibuat untuk memperbaiki ketepatan dan kecepatan dalam melaksanakan pemeriksaan refraksi mata.

Minggu, 12 Mei 2013

LENSA KACA DAN LENSA MIKA (PLASTIK)

Secara garis besar, bahan dasar lensa kacamata dibedakan menjadi 2, yaitu mineral dan organik. Masyarakat umum membedakannya dengan sebutan lensa kaca dan lensa plastik (ada yang menyebutnya mika, meskipun sebutan ini kurang tepat).
Lensa Mineral
Dalam sejarah perkacamataan, bahan ini merupakan jenis yang pertama kali diaplikasikan dalam pembuatan lensa. Meskipun akhir - akhir ini kebanyakan pemakai kacamata lebih memilih lensa berbahan organik, lensa dengan bahan mineral (kaca) masih menjadi pilihan orang karena mempunyai keunggulan di sisi ketahanan terhadap panas, goresan, dan bahan kimia. Jenis kaca yang dipakai hingga saat ini adalah jenis crown yang memiliki indeks bias 1,523, dan merupakan indeks bias standar terendah untuk lensa mineral. Indeks bias adalah nilai yang menunjukkan kemampuan pembiasan suatu media bila dibandingkan dengan udara. Indeks bias udara dianggap bernilai 1. Semakin tinggi kerapatan molekul suatu media, akan semakin tinggi pula nilai indeks biasnya.
Lensa kaca yang masuk kategori high index (indeks bias tinggi) memiliki indeks bias bahan bernilai 1,6, sedangkan yang berindeks bias 1,7 dikategorikan super high index. Bahkan, saat ini telah ada lensa yang bahannya berindeks bias 1,8 dan 1,9. Semakin tinggi indeks bias bahan lensa, berat jenisnya juga akan semakin tinggi, namun, akan lebih memungkinkan untuk membuat lensa kacamata yang lebih tipis. Tentang hubungan antara ketebalan lensa kacamata dan indeks bias bahannya.
Untuk memperbaiki kualitasnya, lensa mineral umumnya juga diberi lapisan hardcoat, untuk memberbaiki ketahanan gores, dan lapisan anti pantul / anti reflreksi untuk memperbaiki kemampuan transmisi cahaya. Lapisan anti pantul atau anti refleksi ini sering disebut secara salah kaprah dengan sebutan “anti silau”, atau ada pula yang menyebutnya “supersin”. Sebenarnya “supersin” adalah nama atau merek dagang yang dipatenkan oleh Rodenstock (produsen lensa dan bingkai kacamata) untuk lapisan anti pantul yang mereka aplikasikan pada lensa - lensa buatan mereka. Jadi, ini seperti kejadian orang menyebut “honda” untuk motor, apapun mereknya.
Selain kedua jenis lapisan tersebut, ada lagi lapisan yang bisa ditambahkan pada permukaan lensa agar mudah dibersihkan dari kotoran atau bercak bekas air yang menempel. Untuk ini, ada yang menyebutnya aqua coat, ada pula yang menyebut water repellent.
Lensa Organik
Bahan lensa ini mempunyai berat jenis yang jauh lebih rendah dari pada lensa mineral, sehingga bobot lensa kacamata yang dihasilkannya juga jauh lebih ringan. Di samping itu, bahan lensa ini mempunyai kelenturan yang jauh lebih bagus dari pada lensa mineral, sehingga tidak mudah pecah dan sangat direkomendasikan untuk kacamata model tanpa bingkai (rimless) maupun yang setengah bingkai (semi rimless, gantung/senar). Namun, jika dibandingkan dengan lensa mineral, lensa organik ini mempunyai kelemahan dalam hal ketahanan terhadap panas, goresan, maupun bahan kimia. Bahan - bahan pelarut kuat seperti aseton akan mudah merusakkan lensa ini. Karena itulah, setiap lensa organik mutlak ditambahkan lapisan hardcoat untuk meningkatkan ketahanannya terhadap goresan. Lensa organik juga bisa diberi lapisan anti pantul maupun lapisan aqua coat/water repellent. Bahkan dapat pula diwarnai dengan teknik diping (pencelupan), suatu hal yang tidak dapat dilakukan pada lensa mineral.
Bahan lensa organik standar adalah CR39 yang memiliki indeks bias 1,49. Ya.. lebih rendah dari pada lensa mineral. Karena itu, untuk ukuran dioptri yang sama, lensa berbahan CR39 biasanya akan lebih tebal dari pada lensa mineral. Saat ini, ada beberapa produsen lensa yang mengeluarkan lensa berbahan CR39 namun diklaim mempunyai indeks bias yang lebih tinggi, yaitu 1,56. Mereka menyebutnya medium indeks.
Di jajaran medium indeks ini, Hoya Corporation, produsen lensa kamera ternama dari Jepang yang beberapa tahun ini ikut pula memproduksi lensa kacamata, mengembangkan bahan lensa yang mereka namakan Phoenix® yang memiliki indeks bias sebesar 1,53. Material ini oleh pembuatnya diklaim sebagai bahan lensa plastik paling ringan di dunia serta tahan terhadap benturan.
Untuk kategori high indeks di jajaran lensa organik, Hoya Corporation juga mengembangkan dan mempatenkan Eyas® yang diklaim memiliki indeks bias sebesar 1,6. Selain itu, mereka juga punya Eynoa® yang berindeks bias 1,67.
Di kelas super high indeks, Hoya Corp. juga memiliki hak paten atas bahan lensa Eyry® yang mereka klaim mempunyai indeks bias sebesar 1,7.
Polycarbonat, yang selama ini hanya diaplikasikan sebagai lensa pelindung pada safety gogles, beberapa tahun belakangan ini juga mulai ada yang mengaplikannya sebagai lensa berukuran. Kemampuannya dalam menahan benturan merupakan keunggulan yang sering ditonjolkan oleh produsen - produsennya, sampai ada yang mendemonstrasikannya dengan cara mempersilahkan calon konsumen untuk memukulnya dengan martil.

KENAPA MINUS CENDERUNG BERTAMBAH DAN TIDAK BISA TURUN -TURUN

"Minus mata tidak bisa diturunkan atau disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan tapi hanya bisa dihilangkan melalui cara operasi atau menggunakan metode laser," ujar Dr Virna Dwi Oktariana, SpM

Dr Virna mengatakan meski minus mata tidak bisa turun tapi minus bisa tetap dijaga agar tidak bertambah besar. Mata minus tidak bisa dikontrol hanya dengan mengonsumsi wortel atau vitamin A saja. Yang terpenting harus menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan bertambahnya minus yang sudah ada. Mata minus dikatakan berat jika sudah di atas minus 3.

Karena mata minus tidak bisa disembuhkan selain dengan jalan operasi, sebaiknya bagi orang yang masih memiliki mata normal menerapkan kebiasaan tersebut untuk mencegah minus pada matanya.

Dr Virna menuturkan penyebab mata minus salah satunya adalah faktor genetik. Karenanya jika salah satu orangtua atau didalam keluarganya ada yang menggunakan kacamata, kemungkinan anaknya juga bisa menggunakan kacamata. Diduga ada gen tertentu di dalam tubuh yang membawa gen minus sehingga menyebabkan mata minus ini menjadi masalah genetik.

"Jika si perempuan memiliki minus tinggi sebaiknya cari pasangan yang matanya masih normal. Karena ada kemungkinan gen mata minus ini bisa tertutup oleh gen mata normal dari suaminya," ujar dokter yang berpraktik di RSCM.

Selain faktor genetik, ada juga faktor kebiasaan yang membuat seseorang memiliki mata minus tapi biasanya minus yang dimiliki tidak terlalu tinggi. Salah satu penyebab mata minus karena mata cepat merasa lelah akibat sering membaca dalam jarak dekat atau terlalu lama berada di depan komputer.

"Karenanya orang yang sering berada di depan komputer rata-rata memakai kacamata," tambahnya.
Jika minus seseorang di bawah angka 3 kemungkinan akan bisa turun dengan sendirinya jika usia menginjak 40thnan dan bisa juga berubah menjadi mata plus lama kelamaan
Dr Virna memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga agar mata tetap sehat dan normal atau agar minusnya tidak bertambah, yaitu:

  1. Berilah jarak yang cukup antara mata dengan objek yang dilihat baik saat membaca atau menggunakan komputer.
  2. Gunakan pencahayaan yang cukup terang dan jangan membaca dalam suasana remang atau redup.
  3. Sebaiknya tidak membaca sambil tiduran, karena posisi ini akan membuat mata cepat capek akibat jarang pandang yang berubah-ubah membuat mata menjadi tidak fokus.
  4. Usahakan jangan terlalu lama berada di depan komputer, sebaiknya setiap dua jam sekali mata diistirahatkan dengan cara memejamkan mata selama 10 menit atau melihat pemandangan yang hijau selain layar komputer.
  5. Mengurangi makanan yang tinggi protein karena diduga bisa menambah minus pada mata.
  6. Mengosumsi segala jenis sayuran dan buah-buahan. 

Sabtu, 11 Mei 2013

MATA CYLINDRIS (SILINDER)

ASTIGMATISME (Silindris)
Belum banyak orang tahu tentang apa itu Astigmatisme . Astigmatisme disebabkan karena permukaan bola mata tepatnya pada kornea mata yang tidak rata . Sehingga bisa di ibaratkan seperti sendok dimana ada lengkungan yang landai dan lengkungan yang terjal. Dalam segi Optik jika cahaya jatuh pada lengkungan yang landai maka bayangan tercetak terlalu dekat dengan retina sebaliknya pada lengkungan yang terjal bayangan tercetak terlalu jauh dengan retina. Maka terciptalah bayangan ganda atau terpecah menjadi beberapa.Dari gambar tersebut, garis pada arah jam 12 sampai jam satu terlihat jelas atau lebih hitam, dibandingkan garis yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa pada sudut  tersebut bayangan tepat jatuh diretina. Sedangkan pada arah jam tiga sampai jam 4 terlihat blur atau tidak fokus, ini menandakan bahwa pada sudut tersebut bayangan tidak jatuh di retina dengan tepat (bisa didepan atau dibelakang retina).
Lebih jelasnya LIHAT gambarnya:

Dari gambar diatas bisa disimpulkan bahwa fungsi lensa cylinder adalah untuk menyatukan bayangan agar menjadi satu bayangan saja dan tepat jatuh  diretina. Dimana sebelum mengenakan lensa cylinder, bayangan jatuh dibeberapa tempat sehingga membentuk obyek gambar yang dilihat terkesan menjadi dobel atau pecah.
Gejala yang timbul penderita sulit menggaris lurus dan sulit membedakan angka bulat (6,8,9,0) pada jarak  jauh dengan jelas.
Nah sudah jelaskan perbedaanya, jadi cylinder tidak menunjukkan tingkat keparahan dari penderita miopia tapi merupakan permasalahan yang berbeda dari mata minus sendiri.  Namun perlu diketahui juga, bahwa tidak menutup kemungkinan, kedua  permasalahan ini berpadu menjadi satu yaitu  Miopi Astigmatisme. Dan kondisi ini banyak terjadi pada mata orang Asia.

MATA PLUS